Pari and Gudskul Ekosistem are excited to present P2P Ngariung #2, an eight-week hybrid program of collaborative learning. For this program’s second iteration, we will be working with individuals based in Sydney and Indonesia through both online and offline workshops.

“Ngariung” is a word from the Sunda tribe in West Java that refers to a gathering, often to discuss and learn to find a solution to a problem. Ngariung has a fairly broad meaning, but the common thread is to have an opinion, listen, and hopefully, find a solution together. “P2P” is peer-to-peer, a kind of online network without a central server, allowing ideas and resources to be shared without hierarchy.

In this program, Gudskul and Pari will work with participants to investigate collaborative models and ways of operating that sustain and support our communities. Key topics will include: collectivism, resource sharing, localities, relationships and education. The program will provide opportunities for participants to learn from each other, deepen their understanding of collectivity, build inter-local connections, and seed future collaborations.

Applications close Sunday 11 June (11.59pm in your timezone)
Applications are invited from individuals based in Sydney and Indonesia who aren’t currently part of a collective, but are interested in learning about collective practice and collaborative ways of working.

Workshops will take place across 8 Wednesday evenings between 12 July – 30 August (inclusive). Each person will be paid a participation fee of AU$800.

Applications open! Apply here


Pari dan Gudskul Ekosistem bersuka cita mempersembahkan P2P Ngariung #2, sebuah program pembelajaran kolaboratif hibrida delapan minggu. Untuk penyelenggaraan kedua ini, kami akan mengundang individu yang berbasis di Sydney dan Indonesia melalui lokakarya daring dan luring.

“Ngariung” merupakan kata dari bahasa Sunda, Jawa Barat, yang berarti berkumpul, sebuah kegiatan yang sering digunakan untuk mendiskusikan, mempelajari, dan menyelesaikan sebuah masalah. Ngariung bermakna cukup luas, namun secara umum ia dapat memberikan ruang untuk berpendapat, mendengar dan didengar, serta, memecahkan masalah bersama-sama. “P2P” yang berarti peer-to-peer atau antar-rekan, adalah sejenis sistem jaringan internet tanpa peladen (server) yang memusat, yang memungkinkan gagasan dan sumber daya untuk dibagikan tanpa hirarki.

Dalam program ini, Gudskul dan Pari bersama peserta akan menyelidiki model-model kolaboratif dan berbagai cara kerja yang mampu menopang dan mendukung lingkungan sekitar kita. Pokok-pokok pembahasan meliputi: wacana budaya berkelompok, berbagi sumber daya, kelokalan, hubungan antarmanusia dan pendidikan. Program ini membuka kesempatan bagi peserta untuk belajar dari satu sama lain, memperdalam pemahaman soal kerja bersama, membangun hubungan inter-lokal, dan menanam benih untuk kolaborasi di masa mendatang.

Pendaftaran ditutup pada Minggu, 11 Juni (pukul 23.59 di zona waktu masing-masing)
Pendaftaran ini mengundang perorangan yang berdomisili di Sydney, Australia dan kota/kabupaten yang tersebar di Indonesia. Kami terbuka untuk individu-individu yang saat ini tidak bergabung dengan kolektif/komunitas seni manapun, namun tertarik untuk mempelajari praktik kolektif dan cara kerja kolaboratif.

Rangkaian lokakarya ini akan berlangsung sebanyak delapan pertemuan setiap Rabu petang dari 12 Juli hingga 30 Agustus. Setiap peserta akan mendapat honor sebanyak AU$800 untuk keterlibatannya.

Daftar di sini!


Important Dates

Applications close:
11 June (11.59pm in your timezone)

Online drop-in info session:
Wednesday 31 May 6–7pm AEST / 3–4pm WIB / 4–5pm WITA / 5–6pm WIT
Via this Zoom Link

Program dates:
Wednesdays from 12 July – 30 August 2023

The program will run every Wednesday at the following times:
3–5pm WIB (Western Part of Indonesia)
4–6pm WITA (Central Part of Indonesia)
5–7pm WIT (Eastern Part of Indonesia)
6–8pm AEST (Sydney)

Tanggal-tanggal Penting

Pendaftaran ditutup:
Minggu, 11 Juni (23.59 di zona waktu masing-masing)

Sesi tanya-jawab mengenai program secara daring:
Rabu, 31 Mei 2023, 6–7pm AEST / 15.00–16.00 WIB / 16.00–17.00 WITA / 17.00–18.00 WIT
Via this Zoom Link

Tanggal program:
Setiap Rabu dari 12 Juli – 30 Agustus 2023

Program diadakan setiap Rabu pada waktu-waktu berikut:
15.00–17.00 WIB (Waktu Indonesia Barat)
16.00–18.00 WITA (Waktu Indonesia Tengah)
17.00–19.00 WIT (Waktu Indonesia Timur)
6–8pm AEST (Sydney)


Program location

For Sydney participants, the first 7 sessions will be online. The final session on Wednesday 30 August will be in person at Pari.

For Indonesian participants, the first 7 sessions will be online. The final session on Wednesday 30 August will be in person at Gudskul. Indonesian participants will be given a stipend to travel to Jakarta.

All participants are expected to attend every session.

Lokasi program

Teruntuk peserta dari Sydney, 7 sesi pertama akan dilangsungkan secara daring. Sesi terakhir pada Rabu, 30 Agustus akan dilangsungkan secara tatap muka di Pari.

Teruntuk peserta dari Indonesia, 7 sesi pertama akan dilangsungkan secara daring. Sesi terakhir pada Rabu, 30 Agustus akan dilangsungkan secara tatap muka di Gudskul, Jakarta. Peserta Indonesia akan mendapatkan biaya perjalanan pulang-pergi dari kota/kabupaten asal masing-masing ke Jakarta.

Setiap peserta diharapkan hadir di tiap sesi.


Any questions? | Punya pertanyaan lebih lanjut?

Here are some answers to questions we’ve been asked about the P2P Ngariung 2 program and application. If you have a question, please send it through to hello@pariari.org or DM us on Instagram @pari_ari_

Berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan kepada kami mengenai program P2P Ngariung 2 dan pendaftaran. Jika kamu memiliki pertanyaan yang tidak tertera di sini, silahkan kirim ke hello@pariari.org atau DM kami di Instagram @pari_ari_


What’s the format of the sessions? | Seperti apa format pertemuan?

We’ll be using a mix of different strategies for the session including talks, discussions and interactive games.

For Sydney participants, the first 7 sessions will be online. The final session on Wednesday 30 August will be in person at Pari.

For Indonesian participants, the first 7 sessions will be online. The final session on Wednesday 30 August will be in person at Gudskul. Indonesian participants will be given a stipend to travel to Jakarta.

Kami akan menggunakan beragam strategi untuk setiap sesinya, di antaranya paparan materi, diskusi, dan permainan interaktif.

Teruntuk peserta dari Sydney, 7 sesi pertama akan dilangsungkan secara daring. Sesi terakhir pada Rabu, 30 Agustus akan dilangsungkan secara tatap muka di Pari.

Teruntuk peserta dari Indonesia, tujuh sesi pertama akan dilangsungkan secara daring. Sesi terakhir pada Rabu, 30 Agustus akan dilangsungkan secara tatap muka di Gudskul, Jakarta. Peserta Indonesia akan mendapatkan biaya perjalanan pulang-pergi dari kota/kabupaten asal masing-masing ke Jakarta.


What’s the content of the sessions? | Seperti apa materi dari tiap sesi?

The main concepts we are focusing on are: collectivism, resource sharing, localities, relationships and education. We’ll also try to be responsive to anything else the group might want to focus on!

Pokok-pokok pembahasan yang akan kami tekankan adalah: budaya berkelompok, berbagi sumber daya, kelokalan, hubungan antarmanusia dan pendidikan. Kami juga akan berusaha menanggapi pembahasan-pembahasan lain yang mungkin diajukan oleh peserta!


Is this program just a discussion or will there be outcomes? Is there a final assessment I need to complete? | Apakah program ini hanya berupa diskusi atau nantinya ada hasil yang diharapkan? Apakah ada semacam penilaian akhir yang harus saya penuhi?

There is no outcome or final project expected from this program, as we recognise that forming collaborations tends to happen organically and over time. We hope that participants can draw on each other and our collective networks to realise collaborative projects at their own pace.

Tidak ada hasil akhir atau keluaran projek yang ditentukan dari program ini, karena kami menyadari bahwa kolaborasi cenderung terbentuk secara alamiah, seiring berjalannya waktu. Kami berharap peserta nantinya bisa menjaring satu sama lain, baik sesama peserta maupun jaringan kolektif yang kami miliki untuk mewujudkan projek-projek kolaboratif ke depannya dengan cara dan tempo masing-masing.


Is it ok if I don't have collective experience? | Bolehkah saya mendaftar walaupun saya belum pernah berkolektif/berkomunitas?

This is definitely ok! We don’t expect you to have collective experience. This program is where you will gain this experience!

Boleh banget! Di sini kami tidak mengharapkan peserta yang sudah berpengalaman. Justru, di program inilah kamu bisa mendapat pengalaman!


I have a disability that may prevent me from attending all sessions live. Is this ok? | Saya menyandang disabilitas yang mungkin menghalangi saya untuk menghadiri semua pertemuan. Tidak apa-apakah?

Of course. We can work with you to figure out an arrangement that suits your circumstances, e.g. providing recordings and resources. Please note your situation in the accessibility section of the form so we can have a conversation if you’re successful. Parts of the program are interactive involving discussion so we do encourage you to attend as much as possible but understand if you’re not able to attend everything.

Tidak masalah. Kita bisa bersama-sama mencari jalan tengah yang sesuai dengan keadaanmu, misalnya menyediakan rekaman dan sumber-sumber lainnya. Mohon tuliskan keadaanmu di bagian kebutuhan khusus di lembar pendaftaran agar kita dapat membahas lebih lanjut apabila kamu lolos. Sebagian program ini bersifat interaktif yang membutuhkan diskusi, maka dari itu kami menganjurkan kamu untuk terus hadir sebisa mungkin, kendati kami bisa memaklumi jika kamu berhalangan sewaktu-waktu.


What if my English is limited? Will you provide a translator? | Bagaimana kalau kemampuan ber-Bahasa Inggris saya terbatas? Apakah program ini akan menyediakan penerjemah?

The sessions will be run in English and will involve discussions. There will be Gudskul members to provide language support but we won’t be providing a translator. It’s ok if your English is limited but you will need to be comfortable engaging in discussions. This is a good opportunity to practice with new friends!

Sesi-sesi ini akan dilakukan dalam Bahasa Inggris dan melibatkan diskusi. Akan ada anggota-anggota Gudskul yang dapat membantu alihbahasa sewaktu-waktu, namun kami tidak akan menyediakan penerjemah. Tidak apa-apa kalau bahasa Inggris-mu terbatas, tetapi kami mengutamakan peserta yang senang untuk terlibat dalam obrolan. Program ini bisa menjadi kesempatan bagus untuk berlatih dengan teman-teman baru!


NSW Government and Australia Council for the Arts logos
This project is supported by the NSW Government through Create NSW. This project has been seeded and assisted by the Australian Government through the Australia Council, its arts funding and advisory body.

Proyek ini didukung oleh Pemerintah NSW melalui Create NSW. Proyek ini telah dicanangkan dan didukung oleh Pemerintah Australia melalui Australia Council, badan pendanaan dan penasihat seninya.